Andy Nicholls, adalah seorang mantan hooligan, manajer, dan juga penulis dari banyak buku tentang hooliganisme sepakbola. dia pernah dilarang datang pada pertandingan sepakbola (banned, red.), di semua tempat di Inggris dan Wales. dia juga dilarang menghadiri pertandingan sepakbola selama seumur hidupnya di kandang tim yang didukungnya, Everton, di stadion Goodison Park, dan pernah menjalani tiga bulan penjara karena kekerasan yang berhubungan dengan sepakbola.
selama lebih dari dua puluh lima tahun dia secara reguler terlibat dalam kekerasan dari pendukung klub. Nicholls diklasifikasikan oleh Unit Intelejen Sepakbola Nasional/National Football Intelligence Unit (NFIU) sebagai hooligan kategori C, rating tertinggi NFIU. dia pernah dipenjara lebih dari dua puluh kali untuk pelanggaran2 yang terkait dengan sepakbola, dan pernah dideportasi dari Belgia, Islandia, dan Swedia. ia juga sempat membuat sebuah terrace fanzine (newsletter) berjudul 'Get Into Them' yang dilarang terbit oleh pihak berwenang.
Nicholls mendapat perintah larangan datang di sebuah pertandingan sepakbola/Football Banning Order (FBO) pada 6 Oktober 2003, yang melarangnya untuk hadir disemua pertandingan sepakbola di Inggris dan Wales selama dua tahun, termasuk juga untuk pertandingan dimana dia selaku manajer sebuah klub anggota Liga Aliansi Wales/Welsh Alliance League (divisi tiga liga Wales), yaitu Holywell Town FC.
saat dia mengakui terlibat dalam football holiganism dalam bukunya, yang berjudul Scally: Confessions of a Category C Football Hooligan serta keterlibatannya dalam perkelahian di sebuah pub antara pendukung Everton dan Aston Villa, dimana dia mengaku hanya menolong korban yang cedera untuk melarikan diri. mengakibatkann Nicholls dipanggil oleh Pengadilan Liverpool dibawah Undang-undang Gangguan Sepakbola (Football Disorder Act) atas penerbitan buku tersebut, serta dilarang selama dua tahun, dan dikenai denda 500 pundsterling.
Pada April 2004, Nicholls didakwa bersalah oleh pengadilan Flintshire karena melanggar perintah larangan, setelah dia datang pada pertandingan antara Russia melawan Wales, di Russia. Nicholls yang tinggal di Roshesmor, timur laut Wales, pada saat menghadiri pertandingan tersebut adalah sebagai bagian dari perjalanan klub Holywell Town FC. Nicholls mengaku bahwa ia tidak mengetahui jika dilarang datang pada pertandingan timnas Wales; sebagai bagian dari supporter Inggris ia mengira pelarangan itu hanya berlaku untuk petandingan tim Inggris. Nicholls selanjutnya menjadi chairman dari Holywell Town.
Nicholls yang dilarang datang (banned, red.) di Everton, dimana hal ini berarti dia harus berada minimal 10 mil jauhnya dari tempat dimana Everton bermain baik tandang maupun kandang. sebagai bagian dari perintah larangan dia juga harus melapor di kantor polisi setiap kali pertandingan digelar (match days, red.), serta harus menunjukkan paspornya setiap kali tim Inggris bertanding di luar negeri. pelarangannya berakhir pada tahun 2005.
Nicholls membantu mempublikasikan 'Straight Red Campaign' pada Agustus 2006, dimana dia memperkenalkan perintah larangan datang di sebuah pertandingan sepakbola/Football Banning Order (FBO) di Skotlandia. FBO tesebut sudah berada di Inggris dan Wales selama 6 tahun, dan diperluas meliputi Skotlandia. kampanye ini dilaunching di Hampden Park, Glasgow; saat itu ia berkata "sebuah perintah pelarangan lebih menyakitkan dari pukulan dan tendangan apapun yang anda terima, dan lebih penting lagi, menyakitkan dari apapun juga. itu lebih menyakitkan dari dikirim ke penjara. perintah larangan merubah hidup saya karena telah mengambil sesuatu dari saya (kegemaran menonton sepakbola, red.), dimana sebagai hooligan, saya selalu bersemangat terhadapnya. mengambil sesuatu yang menjadi bagian dari hidup anda itu menyakitkan". pada bulan yang sama Nicholls juga muncul di program dokumenter BBC berjudul 'Panorama', sebuah investigasi undercover dari kekerasan pada piala dunia 2006 yang tidak terliput oleh media. dalam program itu dia berkata, "untuk menyingkirkan hooliganisme saat ini dan selamanya, anda harus menangkap semua pria berusia 14 hingga 40 tahun dan memotong tangan serta kaki mereka".
buku pertama Nicholls, yang berjudul Scally: Confessions of a Category C Football Hooligans juga mengulas tentang korban penyerangan pisau yang dilakukan oleh Country Road Cutters, firm yang dikaitkan dengan Everton. dia menceritakan pahitnya pertempuran Merseyside - Manchester yang mengakibatkan ratusan korban luka2. dia juga mengkonfrontir tuduhan rasisme di Goodison Park, dan ia menggambarkan pula rivalitas dengan geng Aberdeen, Chelsea, Millwall, Middlesbrough serta klub2 lainnya. dia juga turut menulis tiga buku lainnya bersama temannya sesama mantan hooligan, Cass Penant.
Bibliografi Andy Nicholls:
- Scally: Confessions of a Category C Football Hooligan (2002)
- Hooligans: The A-L of Britain's Football Hooligan Gangs Vol 1 (2005)
- Hooligans: M-Z of Britain's Football Gangs Vol 2' (2006)
- 30 Years of Hurt: A History of England's Hooligan Army (2006)
Sabtu, 26 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar